Seorang sopir taxi telah mengajarkan pada saya bagaimana memenuhi harapan dan
kepuasan pelanggan. Sebuah pelajaran berharga satu juta Dollar. Mungkin anda harus
mengeluarkan ribuan Dollar untuk membayar seorang pembicara profesional dalam
sebuah seminar atau pelatihan motivasi bagi karyawan perusahaan. Tapi kali ini saya
hanya cukup mengeluarkan ongkos taxi seharga 12 Dollar saja.
Ceritanya begini: Suatu hari saya terbang ke Dallas untuk menemui seorang klien. Waktu
itu sangat sempit, karena saya harus segera kembali ke airport.
Saya menyetop sebuah taxi. Begitu tiba, dengan segera sopir taxi membuka pintu mobil
untuk saya, dan memastikan bahwa saya telah duduk dengan nyaman di dalamnya.
Begitu ia duduk di belakang kemudi, ia menunjuk sebuah koran Wall Street Journal yang
terlipat rapi di samping saya untuk dibaca. Lalu ia menawarkan beberapa kaset, dan
menanyakan jenis musik apa yang saya sukai. “Wow,” saya cukup terperanjat dengan
pelayanan yang diberikannya. Saya menoleh ke sekeliling. Jangan-jangan ada program
“Candid Camera” yang ingin menjebak dan mengolok-olok saya. Dengan penuh
penasaran saya memberanikan bertanya pada sopir taxi itu, “Wah, kelihatannya anda
sangat senang sekali dengan pekerjaan anda ini. Tentu anda punya cerita yang panjang
mengenai pekerjaan anda ini”
“Anda salah,” jawabnya, “Dulu saya bekerja di Corporate America. Tetapi saya merasa
lelah karena berapa pun kerasnya usaha untuk menjadi yang terbaik dalam perusahaan
itu, ternyata tidak pernah memuaskan hati saya. Kemudian saya memutuskan untuk
menemukan sebuah ceruk dalam kehidupan saya dimana saya bisa merasa bangga dan
puas karena mampu menjadi diri saya yang terbaik.”
“Saya tahu,” lanjutnya, “Saya takkan pernah bisa menjadi seorang ilmuwan roket, tetapi
saya suka sekali mengendarai mobil dan memberikan pelayanan pada orang lain. Saya
ingin merasa bahwa saya telah melakukan pekerjaan yang terbaik setiap harinya. Lalu,
saya merenungi apa yang jadi kelebihan diri saya, dan wham.. saya menjadi seorang sopir
taxi.”
“Satu hal yang saya yakini, supaya saya meraih keberhasilan dalam usaha saya ini, saya
hanya perlu memenuhi kebutuhan penumpang saya. Tetapi agar bisnis saya ini menjadi
luar biasa, saya harus melebihi harapan penumpang saya. Tentu saja saya ingin meraih
hasil yang luar biasa, ketimbang yang biasa-biasa saja.”
Waw, sebuah pelajaran nyata yang luar biasa. Menurut anda, apakah saya memberinya tip
besar atas pelayanan yang diberikannya? Anda salah! Dia adalah kerugian bagi Corporate
America, tetapi teman perjalanan yang baik.