Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan

PENYESALAN DARI SI TUKANG KAYU

PENYESALAN DARI SI TUKANG KAYU

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun
dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate.
I
menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan.
Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan
bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah.
Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya
dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan
salah seorang pekerja terbaiknya.
Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut
untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya.

Tukang kayu mengangguk menyetujui
permohonan pribadi pemilik perusahaan itu.
Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa.
Ia ingin segera berhenti.
Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan.
Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu.
Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya.

Akhirnya selesailah rumah yang diminta.
Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik.
Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya
dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah
yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah
pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu, ” katanya,

“hadiah dari kami.”

Betapa terkejutnya si tukang kayu.
Betapa malu dan menyesalnya.
Seandainya saja ia mengetahui
bahwa ia sesungguhnya mengerjakan
rumah untuk dirinya sendiri,
ia tentu akan mengerjakannya
dengan cara yang lain sama sekali.
Kini ia harus tinggal di sebuah rumah
yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Itulah yang terjadi pada kehidupan kita.
Kadangkala, banyak dari kita yang membangun
kehidupan dengan cara yang membingungkan.
Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang
mengupayakan yang baik.

Bahkan, pada bagian-bagian terpenting
dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik.
Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa
yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita
hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri.

Seandainya kita menyadarinya sejak
semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. 
Renungkan rumah yang sedang kita bangun. 
Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, 
mendirikan dinding dan atap. 

Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya
seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja 
dalam seumur hidup. Biarpun kita hanya hidup satu hari, 
maka dalam satu hari itu kita pantas
untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan. 

Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi. 
Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan 
yang kita perbuat hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan, 
bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan kemenangan.

READ MORE - PENYESALAN DARI SI TUKANG KAYU

Cerita Inspiratif Seorang Supir Taxi

Cerita Inspiratif Seorang Supir Taxi

Suatu ketika, Harvey Mackay sedang menunggu antrian taksi di sebuah bandara. Kemudian, sebuah taksi mengkilap muncul dan mendekatinya.

Sang supir taksi pun keluar dengan berpakaian rapi, dan segera membukakan pintu penumpang.

Sang supir kemudian memberi Harvey sebuah kartu dan berkata,

"Nama saya Wally. Sementara saya memasukkan barang bawaan ke bagasi, silakan membaca pernyataan misi saya. “

Harvey kemudian membaca kartu tersebut, yang tertulis “Misi Wally: Mengatar pelanggan ke tempat tujuan dengan cara tercepat, teraman, dan termurah dalam lingkungan yang bersahabat.”

Harvey sangatlah terkejut, terutama setelah ia melihat bagian dalam taksi yang sangat bersih.

Di belakang kemudi, Wally berkata

“Apakah Anda ingin kopi? Saya punya yang biasa dan tanpa kafein.”

Harvey pun berkata “Tidak, saya ingin minuman ringan saja.” dan ternyata, Wally menjawab,

“Tak masalah, saya punya pendingin dengan Coke biasa dan Diet Coke, air, serta jus jeruk.”

Dengan terkagum-kagum, Harvey berkata “Saya mau Diet Coke saja.”

Setelah memberikan Diet Coke, Wally pun kembali menawarkan

“Jika Anda ingin membaca, saya punya The Wall Street Journal, Time, Sports Illustrated dan USA Today."

Ketika taksi mulai berjalan, Wally kembali menawarkan radio mana yang ingin didengar oleh Harvy.

Tapi ternyata masih ada lagi; Wally menanyakan apakah AC nya sudah pas dengan pelanggannya tersebut. Selama perjalanan, Harvey pun penasaran.

“Apakah kau selalu melayani pelanggan seperti ini, Wally?” Tanya Harvey.

Wally kelihatan tersenyum dari kaca taksinya.

“Tidak selalu, malah baru di dua tahun terakhir. Di tahun pertama, saya banyak mengeluh seperti kebanyakan supir taksi. Kemudian saya mendengar Wayne Dyer di radio yang mengatakan bahwa ia baru saja menulis buku berjudul ‘You’ll See It When You Believe It’. I

Ia mengatakan bahwa jika Anda bangun dan mengharap hal buruk terjadi, maka itu hampir pasti terjadi. Ia berkata, ‘Berhenti mengeluh! Berbedalah dari pesaing Anda. Jangan menjadi bebek. Jadilah elang. Bebek menguik dan mengeluh. Elang membumbung tinggi di angkasa.’

Hal ini menohok saya. Ia sedang membicarakan saya, jadi saya mengubah sikap dan memilih untuk menjadi elang. Saya melihat supir taksi lain, dan saya melihat bahwa mobil mereka kotor, mereka tidak ramah, dan pelanggan mereka tidak senang. Jadi saya memutuskan untuk membuat perubahan sedikit demi sedikit. Ketika pelanggan suka, saya meningkatkannya.”

“Pasti kau sudah merasakan manfaatnya”, kata Harvey. ‘

"Tentu saja," Jawab Wally. "Di tahun pertama saya sebagai elang, penghasilan saya naik dua kali lipat. Tahun ini mungkin menjadi empat kali lipat. Anda beruntung bisa mendapatkan saya hari ini. Saya tak menunggu di pangkalan lagi. Pelanggan saya menelpon saya atau meninggalkan pesan di mesin penjawab. Jika saya tak bisa menjemput mereka sendiri, saya meminta bantuan teman saya.”

Cerita Wally memang sangat inspiratif. Ia memberi layanan sebuah limo dari sebuah taksi, melipatgandakan penghasilan, karena ia memilih untuk menjadi elang dan bukannya bebek yang mengeluh.
http://www.michaelyamin.net
READ MORE - Cerita Inspiratif Seorang Supir Taxi

Meniru Kerendahan Hati Samuel Morse

Meniru Kerendahan Hati Samuel Morse 

Seorang penemu tersohor Samuel Morse. Suatu saat ketika ia ditanya apakah pernah berhadapan dengan situasi di mana ia sama sekali tidak tahu apa yang harus diperbuat, dia menjawab; "Ya..aku pernah berhadapan dengan situasi seperti itu, dan bukan hanya sekali. Dan jika saya tak dapat melihat jalan atau jawaban secara jelas, saya akan berlutut dan berdoa memohon terang, pengertian dan jalan dari Tuhan."

Morse menerima banyak penghargaan oleh karena penemuan-penemuannya di bidang telegraf. Namun ia selalu dengan rendah hati berkata; "Saya telah membuat aplikasi berharga di dunia telegraf, namun itu bukan karena saya lebih baik, lebih hebat dari orang lain, tapi karena Tuhan dalam rencanaNya untuk umat manusia, harus merevelasikan hal tersebut lewat seseorang. Tuhan telah memilih untuk menyatakannya untuk dunia lewat diriku."

Kerendahan hati tidak berarti berpikir bahwa dirimu lebih rendah dari orang lain, tidak juga berarti kita memiliki gambaran yang rendah atas kemampuan diri sendiri. Tetapi sebaliknya, kerendahan hati berarti suatu kebebasan dari berpikir tentang diri sendiri
READ MORE - Meniru Kerendahan Hati Samuel Morse

Inspirasi dari Anak Penjual Kue



Inspirasi dari Anak Penjual Kue
Seorang pemuda yang sedang lapar pergi menuju restoran jalanan dan iapun menyantap makanan yang telah dipesan. Saat pemuda itu makan datanglah seorang anak kecil laki-laki menjajakan kue kepada pemuda tersebut, "Pak, mau beli kue, Pak?"

Dengan ramah pemuda yang sedang makan menjawab "Tidak, saya sedang makan".

Anak kecil tersebut tidaklah berputus asa dengan tawaran pertama. Ia tawarkan lagi kue setelah pemuda itu selesai makan, pemuda tersebut menjawab "Tidak dik, saya sudah kenyang".

Setelah pemuda itu membayar kekasir dan beranjak pergi dari warung kaki lima, anak kecil penjaja kue tidak menyerah dengan usahanya yang sudah hampir seharian menjajakan kue buatan bunda. Mungkin anak kecil ini berpikir "Saya coba lagi tawarkan kue ini kepada bapak itu, siapa tahu kue ini dijadikan oleh-oleh buat orang dirumah".

Ini adalah sebuah usaha yang gigih membantu ibunda untuk menyambung kehidupan yang serba pas-pasan ini. Saat pemuda tadi beranjak pergi dari warung tersebut anak kecil penjaja kue menawarkan ketiga kali kue dagangan.

"Pak mau beli kue saya?", pemuda yang ditawarkan jadi risih juga untuk menolak yang ketiga kalinya, kemudian ia keluarkan uang Rp. 1.500,00 dari dompet dan ia berikan sebagai sedekah saja.

"Dik ini uang saya kasih, kuenya nggak usah saya ambil, anggap saja ini sedekahan dari saya buat adik".

Lalu uang yang diberikan pemuda itu ia ambil dan diberikan kepada pengemis yang sedang meminta-minta. Pemuda tadi jadi bingung, lho ini anak dikasih uang kok malah dikasih kepada orang lain.

"Kenapa kamu berikan uang tersebut, kenapa tidak kamu ambil?"

Anak kecil penjaja kue tersenyum lugu menjawab, "Saya sudah berjanji sama ibu dirumah ingin menjualkan kue buatan ibu, bukan jadi pengemis, dan saya akan bangga pulang kerumah bertemu ibu kalau kue buatan ibu terjual habis. Dan uang yang saya berikan kepada ibu hasil usaha kerja keras saya. Ibu saya tidak suka saya jadi pengemis".

Pemuda tadi jadi terkagum dengan kata-kata yang diucapkan anak kecil penjaja kue yang masih sangat kecil buat ukuran seorang anak yang sudah punya etos kerja bahwa "kerja itu adalah sebuah kehormatan", kalau dia tidak sukses bekerja menjajakan kue, ia berpikir kehormatan kerja dihadapan ibunya mempunyai nilai yang kurang, dan suatu pantangan bagi ibunya, anaknya menjadi pengemis, ia ingin setiap ia pulang kerumah ibu tersenyum menyambut kedatangannya dan senyuman bunda yang tulus ia balas dengan kerja yang terbaik dan menghasilkan uang.

Kemudian pemuda tadi memborong semua kue yang dijajakan lelaki kecil, bukan karena ia kasihan, bukan karena ia lapar tapi karena prinsip yang dimiliki oleh anak kecil itu "kerja adalah sebuah kehormatan" ia akan mendapatkan uang kalau ia sudah bekerja dengan baik.
READ MORE - Inspirasi dari Anak Penjual Kue

Pengalaman Yang Berguna Seumur Hidup

Pengalaman Yang Berguna Seumur Hidup
Ada seorang anak dari teman, sudah setengah tahun lulus Wisuda, tidak pergi mencari kerja, pagi tidur sampai siang, malam pergi main internet sampai tengah malam. Belakangan ini meminta uang kepada orang tuanya, mau pergi ke Amerika menuntut ilmu lebih dalam lagi.

Teman ini bertanya kepada saya, mesti tidaknya dia membiarkan dia pergi. Saya menatap rambut teman saya yang banyak putihnya dalam dalam & berkata: "Jika kamu berniat agar anak kamu baik nantinya, biarkan dia pergi, tapi jangan kasih dia uang". Saya terpikir cerita keponakan saya. Dia adalah warga Amerika, dari kecil selalu berpikir mau jadi pengembara, ingin berkelana melihat lihat dunia luar, jadi ingin pergi berkeliling dunia, nanti setelah kembali mau melanjutkan sekolah di Universitas. Biarpun ayahnya seorang dokter, ekonomi keluarga memungkinkan, tetapi ayah ibunya tidak memberinya uang dan dia juga tidak memintanya dari mereka. Sesudah tamat SMA, maka dia segera pergi ke hutan Alaska untuk memotong kayu untuk menabung.

Karena di Alaska saat musim panas siang hari sangat panjang, matahari baru terbenam kira² tengah malam dan sebentar kemudian jam 3 subuh sudah terbit lagi. Jika dalam sehari dia bisa bekerja 16 jam, memotong kayu selama 1 musim, maka dia bisa menabung untuk keliling dunia selama 3 musim.

Maka setelah keliling dunia 2 tahun akhirnya kembali ke sekolah untuk meneruskan pelajaran di Universitas. Dan karena hal ini adalah dirinya sendiri yang memikirkan matang² & secara mendalam, maka jurusan pilihannya yang semestinya perlu 4 tahun untuk lulus, diselesaikannya dalam waktu 3 tahun. Setelah itu mulai mencari pekerjaan.

Karirnya cukup baik, bisa dibilang searah dengan arah angin, lancar naik terus sampai ke posisi Kepala Insinyur/ Manajer Teknik. Pada suatu saat dia bercerita kepada saya dan mengatakan hal di bawah ini yang mempengaruhinya seumur hidup.

Ketika dia bekerja paruh waktu di Alaska, pernah sekali dia dan temannya mendengar teriakan erangan serigala di atas gunung. Mereka sangat cemas dan mulai mencari cari, akhirnya menemukan seekor serigala betina terjerat jebakan dan sedang merintih kesakitan. Terus dia memperhatikan alat jebakan besi yang unik dan tahu bahwa itu adalah milik seorang Pak Tua. Pak Tua ini adalah amatiran, menggunakan waktu luangnya untuk menangkap binatang, kemudian menjual kulitnya untuk menambah kebutuhan dapurnya. Tetapi setahu mereka, si Bapak Tua tadi beberapa hari lalu karena serangan jantung telah diangkut pakai helikopter ke rumah sakit Ancrukhy untuk mendapatkan pertolongan dan dirawat sekarang.

Dan serigala betina ini bakal mati kelaparan karena tidak diurus. Timbul keinginan dia melepaskan serigala betina itu tetapi serigala itu sangat ganas & garang sehingga dia tidak dapat mendekat. Dia juga mengamati ada tetesan susu dari serigala betina ini dan ini menandakan bahwa di sarangnya pasti ada anak² srigala. Dia & temannya menghabiskan banyak sekali tenaga & waktu untuk mencari sarang srigala, sampai menemukan 4 ekor anak serigala dan membawa mereka ke tempat serigala betina tadi untuk diberikan susu. Dengan demikian bisa menghindarkan mereka dari bahaya mati kelaparan. Dia mengeluarkan bekal makanan sendiri untuk diberikan ke serigala betina sebagai makanan & mempertahankan hidupnya.

Malam hari masih harus berkemah di sana dekat serigala betina untuk menjaga serigala & keluarganya dari serangan binatang lain karena ibu serigalanya terjerat tidak bisa membela keamanan diri sendiri maupun anak anaknya. Hal ini terus berlangsung sampai hari kelima, saat dia mau memberi makan serigala betina, tiba² dia memperhatikan serigala tadi mulai meng- goyang²-kan ekornya. Kemudian dia tahu kalau dia sudah mulai mendapatkan kepercayaan dari serigala betina ini.

Akhirnya setelah berlalu 3 hari lagi, baru serigala betina mengizinkan dirinya didekati, membuka jeratan jebakan yang men jepitnya dan melepaskannya bebas kembali. Setelah bebas, serigala betina ini kemudian menjilat tangannya dan membiarkan dia memberikan obat luka di kakinya. Terakhir serigala betina ini membawa anak² pergi, dengan sesekali memutar balikkan kepalanya melihat ke belakang ke arah dia.

Dia terduduk di atas batu dan berpikir, jika seorang manusia bisa membuat seekor binatang buas seperti serigala menjilat tangannya dan menjadi temannya, apakah bisa tidak mungkin seorang manusia membuat manusia lain meletakkan senjatanya & berkawan?

Dia bertekad di kemudian hari untuk berbuat baik & menunjukkan ketulusan hati kepada orang lain, karena dari kasus ini dia mempelajari bahwa dia terlebih dahulu menunjukkan ketulusan hati, maka lawan pasti akan membalasnya dengan ketulusan juga. (Sambil bergurau dia berkata, jika demikian saja tidak bisa,
maka kalah sama binatang.)

Karenanya setelah masuk bekerja, di perusahaan dia berbaik hati kepada orang lain. Per-tama² selalu menganggap orang lain berniat baik, kemudian sendiri bersikap tulus, sering kali suka menolong orang lain, tidak berhati sempit & mengingat kesalahan kesalahan kecil orang lain. Oleh karena ini setiap tahun dia selalu naik jabatan, promosinya cepat sekali. Yang paling penting adalah dia setiap hari melewati kehidupannya dengan sangat gembira, katanya orang yang membantu orang lain adalah lebih gembira dibandingkan dengan orang yang menerima bantuan.

Biarpun dia tidak pernah tahu prinsip ke kristenan bahwa [memberi lebih baik daripada menerima], tetapi dia telah menjalankan kehidupan yang demikian.

Dia berkata kepada saya bahwa dia selalu berterima kasih atas pengalaman dia di Alaska dulu, karena ini membuat dia menerima rejeki kebajikan yang tak habis habisnya seumur hidup ini. Dan ini benar sekali, hanya sesuatu hal yang kita mau, yang bisa kita hargai, strawberry yang sudah mendapatkan embun baru akan manis, manusia yang sudah diasah kesulitan baru menjadi dewasa dan matang.

Jika ada seseorang yang tamat Universitas dan tidak tahu mau bekerja apa, maka harus membiarkan dia pergi keluar untuk diasah oleh sang kehidupan, tidak perlu memberikan dia uang, biarkan dia mencari makan dengan tenaganya, berikan dia 1 kesempatan untuk membuktikan kekuatan dirinya & mencicipi kehidupan, niscaya & percaya dia pasti bisa mendapatkan sebuah pengalaman yang berguna seumur hidup. Tuhan memberkati

Lamar Boschman - “When I worship, I would rather my heart be without words than my words be without heart.”
READ MORE - Pengalaman Yang Berguna Seumur Hidup

3 PINTU DARI KEBIJAKSANAAN

3 PINTU DARI KEBIJAKSAAN

Seorang Raja, mempunyai anak tunggal yang pemberani, terampil dan pintar. Untuk menyempurnakan pengetahuannya, ia mengirimnya kepada seorang pertapa bijaksana. 
"Berikanlah pencerahan padaku tentang Jalan Hidupku" Sang Pangeran meminta.
"Kata-kataku akan memudar laksana jejak kakimu di atas pasir", ujar Pertapa.
"Saya akan berikan petunjuk padamu, di Jalan Hidupmu engkau akan menemui 3 pintu. Bacalah kata-kata yang tertulis di setiap pintu dan ikuti kata hatimu."

Sekarang pergilah sang Pertapa menghilang dan Pangeran melanjutkan perjalanannya. Segera ia menemukan sebuah pintu besar yang di atasnya tertulis kata "UBAHLAH DUNIA"
"Ini memang yang kuinginkan" pikir sang Pangeran. "Karena di dunia ini ada hal-hal yang aku sukai dan ada pula hal-hal yang tak kusukai. Aku akan mengubahnya agar sesuai keinginanku"

Maka mulailah ia memulai pertarungannya yang pertama, yaitu mengubah dunia. Ambisi, cita-cita dan kekuatannya membantunya dalam usaha menaklukkan dunia agar sesuai hasratnya. Ia mendapatkan banyak kesenangan dalam usahanya tetapi hatinya tidak merasa damai. Walau sebagian berhasil diubahnya tetapi sebagian lainnya menentangnya.

Tahun demi tahun berlalu. Suatu hari, ia bertemu sang Pertapa kembali.
"Apa yang engkau pelajari dari Jalanmu ?" Tanya sang Pertapa
"Aku belajar bagaimana membedakan apa yang dapat klakukan dengan kekuatanku dan apa yang di luar kemampuanku, apa yang tergantung padaku dan apa yang tidak tergantung padaku" jawab Pangeran
"Bagus! Gunakan kekuatanmu sesuai kemampuanmu. Lupakan apa yang diluar kekuatanmu, apa yang engkau tak sanggup mengubahnya" dan sang Pertapa menghilang.

Tak lama kemudian, sang Pangeran tiba di Pintu kedua yang bertuliskan "UBAHLAH SESAMAMU"

"Ini memang keinginanku" pikirnya. "Orang-orang di sekitarku adalah sumber kesenangan, kebahagiaan, tetapi mereka juga yang mendatangkan derita, kepahitan dan frustrasi"
Dan kemudian ia mencoba mengubah semua orang yang tak disukainya. Ia mencoba mengubah karakter mereka dan menghilangkan kelemahan mereka. Ini menjadi pertarungannya yang kedua.

Tahun-tahun berlalu, kembali ia bertemu sang Pertapa.
"Apa yang engkau pelajari kali ini?"
"Saya belajar, bahwa mereka bukanlah sumber dari kegembiraan atau kedukaanku, keberhasilan atau kegagalanku. Mereka hanya memberikan kesempatan agar hal-hal tersebut dapat muncul. Sebenarnya di dalam dirikulah segala hal tersebut berakar"
"Engkau benar" Kata sang Pertapa. "Apa yang mereka bangkitkan dari dirimu, sebenarnya mereka mengenalkan engkau pada dirimu sendiri.
Bersyukurlah pada mereka yang telah membuatmu senang & bahagia dan bersyukur pula pada mereka yang menyebabkan derita dan frustrasi.

Karena melalui mereka lah, Kehidupan mengajarkanmu apa yang perlu engkau kuasai dan jalan apa yang harus kau tempuh"
Kembali sang Pertapa menghilang.

Kini Pangeran sampai ke pintu ketiga "UBAHLAH DIRIMU"
"Jika memang diriku sendiri lah sumber dari segala problemku, memang disanalah aku harus mengubahnya". Ia berkata pada dirinya sendiri.

Dan ia memulai pertarungannya yang ketiga. Ia mencoba mengubah karakternya sendiri, melawan ketidak sempurnaannya, menghilangkan kelemahannya, mengubah segala hal yg tak ia sukai dari dirinya, yang tak sesuai dengan gambaran ideal.

Setelah beberapa tahun berusaha, dimana sebagian ia berhasil dan sebagian lagi gagal dan ada hambatan, Pangeran bertemu sang Pertapa kembali.
"Kini apa yang engkau pelajari ?"

"Aku belajar bahwa ada hal-hal di dalam diriku yang bisa ditingkatkan dan ada yang tidak bisa saya ubah"
"Itu bagus" ujar sang pertapa. "Ya" lanjut Pangeran, "tapi saya mulai lelah untuk bertarung melawan dunia, melawan setiap orang dan melawan diri sendiri. Tidakkah ada akhir dari semuai ini ? Kapan saya bisa tenang ? Saya ingin berhenti bertarung, ingin menyerah, ingin meninggalkan semua ini !"
"Itu adalah pelajaranmu berikutnya" ujar Pertapa. Tapi sebelum itu, balikkan punggungmu dan lihatlah Jalan yang telah engkau tempuh". Dan ia pun menghilang.
Ketika melihat ke belakang, ia memandang Pintu Ketiga dari kejauhan dan melihat adanya tulisan di bagian belakangnya yang berbunyi "TERIMALAH DIRIMU".

Pangeran terkejut karena tidak melihat tulisan ini ketika melalui pintu tsb.
"Ketika seorang mulai bertarung, maka ia mulai menjadi buta" katanya pada dirinya sendiri.
Ia juga melihat, bertebaran di atas tanah, semua yang ia campakkan, kekurangannya, bayangannya, ketakutannya. Ia mulai menyadari bagaimana mengenali mereka, menerimanya dan mencintainya apa adanya.

Ia belajar mencintai dirinya sendiri dan tidak lagi membandingkan dirinya dengan orang lain, tanpa mengadili, tanpa mencerca dirinya sendiri.

Ia bertemu sang Pertapa, dan berkata "Aku belajar, bahwa membenci dan menolak sebagian dari diriku sendiri sama saja dengan mengutuk untuk tidak pernah berdamai dengan diri sendiri. Aku belajar untuk menerima diriku seutuhnya, secara total dan tanpa syarat."

"Bagus, itu adalah Pintu Pertama Kebijaksanaan" , ujar Pertapa. "Sekarang engkau boleh kembali ke Pintu Kedua"
Segera ia mencapai Pintu Kedua, yang tertulis di sisi belakangnya "TERIMALAH SESAMAMU"
Ia bisa melihat orang-orang di sekitarnya, mereka yang ia suka dan cintai, serta mereka yang ia benci. Mereka yang mendukungnya, juga mereka yang melawannya.

Tetapi yang mengherankannya, ia tidak lagi bisa melihat ketidaksempurnaan mereka, kekurangan mereka. Apa yang sebelumnya membuat ia malu dan berusaha mengubahnya.

Ia bertemu sang Pertapa kembali, "Aku belajar" ujarnya "Bahwa dengan berdamai dengan diriku, aku tak punya sesuatupun untuk dipersalahkan pada orang lain, tak sesuatupun yg perlu ditakutkan dari merela. Aku belajar untuk menerima dan mencintai mereka, apa adanya.
"Itu adalah Pintu Kedua Kebijaksanaan" ujar sang Pertapa,
"Sekarang pergilah ke Pintu Pertama"

Dan di belakang Pintu Pertama, ia melihat tulisan "TERIMALAH DUNIA"
"Sungguh aneh" ujarnya pada dirinya sendiri "Mengapa saya tidak melihatnya sebelumnya". Ia melihat sekitarnya dan mengenali dunia yang sebelumnya berusaha ia taklukan dan ia ubah.
Sekarang ia terpesona dengan betapa cerah dan indahnya dunia. Dengan kesempurnaannya.
Tetapi, ini adalah dunia yang sama, apakah memang dunia yang berubah atau cara pandangnya?
Kembali ia bertemu dengan sang Pertapa : "Apa yang engkau pelajari sekarang ?"
"Aku belajar bahwa dunia sebenarnya adalah cermin dari jiwaku. Bahwa Jiwaku tidak melihat dunia melainkan melihat dirinya sendiri di dalam dunia. Ketika jiwaku senang, maka dunia pun menjadi tempat yang menyenangkan. Ketika jiwaku muram, maka dunia pun kelihatannya muram.

Dunia sendiri tidaklah menyenangkan atau muram. Ia ADA, itu saja.
Bukanlah dunia yang membuatku terganggu, melainkan ide yang aku lihat mengenainya. Aku belajar untuk menerimanya tanpa menghakimi, menerima seutuhnya, tanpa syarat.
"Itu Pintu Ketiga Kebijaksanaan" ujar sang Pertapa. "Sekarang engkau berdamai dengan dirimu, sesamamu dan dunia" Sang pertapa pun menghilang.
Sang pangeran merasakan aliran yang menyejukkan dari kedamaian, ketentraman, yang berlimpah merasuki dirinya. Ia merasa hening dan damai.
3 PINTU DARI KEBIJAKSAAN
READ MORE - 3 PINTU DARI KEBIJAKSANAAN

Menjadi Kuat, Belajar dari Kupu-kupu

Suatu hari ada seorang anak laki-laki sedang memperhatikan sebuah kepompong. Ternyata didalamnya ada kupu-kupu yang sedang berjuang untuk melepaskan diri dari dalam kepompong. 


Kelihatannya, begitu sulit . . .


Si anak laki-laki tersebut merasa kasihan pada kupu-kupu tersebut dan berpikir cara untuk membantu si kupu-kupu agar bisa keluar dengan mudah.

Akhirnya si anak laki-laki tadi menemukan ide dan segera mengambil gunting, membantu memotong kepompong agar kupu-kupu bisa segera keluar dari sana.

Alangkah senang dan leganya si anak laki-laki tersebut. Tetapi apa yang terjadi? Si kupu-kupu memang bisa keluar dari sana, tetapi kupu-kupu tersebut tidak dapat terbang, hanya dapart merayap.

Apa sebabnya? 

Ternyata bagi seekor kupu-kupu yang sedang berjuang dari kepompongnya tersebut, yaitu pada saat dia mengerahkan seluruh tenaganya, ada suatu cairan di dalam tubuhnya yang mengalir dengan kuat ke seluruh tubuhnya yang membuat sayapnya bisa mengembang sehingga ia dapat terbang.

Tetapi karena tidak ada lagi perjuangan tersebut, maka sayapnya tidak dapart mengembang sehingga jadilah ia seekor kupu-kupu yang hanya dapat merayap.
Kadangkala niat baik kita belum tentu menghasilkan sesuatu yang baik. Sama seperti pada saat kita mengajar anak kita. 

Kadangkala kita sering membantu mereka karena kasihan ataupun rasa sayang, tapi sebenarnya malah membuat mereka tidak mandiri. 

Membuat potensi dalam dirinya tidak berkembang. Mematikan kreativitas, karena kita tidak tega melihat mereka mengalami kesulitan, yang sebenarnya jika mereka berhasil melewatinya, mereka justru menjadi 'kuat'.

Demikian juga pada saat kita sedang harus berjuang menghadapi sesuatu yang sulit, jangan terburu-buru mengharapkan bantuan orang lain, berjuanglah dahulu dengan mengerahkan segala kemampuan kita, justru itu akan membuat diri kita kuat.

Hidup penuh dengan perjuangan yang harus kita lewati,
Supaya 'sayap' kita bisa terkembang dengan sempurna, 
Untuk kita pakai 'terbang' melewati masalah kita. 

Ingat! Bersama Tuhan kita sanggup lakukan perkara-perkara yang besar dan sulit. 

Tuhan beserta kita, 
Amiin . . .
Sumber :
READ MORE - Menjadi Kuat, Belajar dari Kupu-kupu

INSPIRASI : KETIKA BERJALAN DENGAN SIPUT

INSPIRASI : KETIKA BERJALAN DENGAN SIPUT

Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa siput jalan-jalan. Aku tak dapat jalan terlalu cepat, siput sudah berusaha keras merangkak. Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit.

Aku mendesak, menghardik, memarahinya, siput memandangku dengan pandangan meminta-maaf, serasa berkata, "Aku sudah berusaha dengan segenap tenaga!" 

Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, siput terluka. Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan.

Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor siput berjalan-jalan. Ya Tuhan, mengapa? Langit sunyi-senyap. Biarkan saja siput merangkak di depan, aku kesal di belakang. Pelankan langkah, tenangkan hati ... 

Oh! Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga.
Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut.

Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung kumbang.
Aku lihat langit penuh bintang cemerlang.

Oh! Mengapa dulu tidak kurasakan semua ini?
Barulah aku teringat, mungkin aku telah salah menduga! 

Ternyata Tuhan meminta siput menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami jika aku berjalan sendiri dengan cepatnya.

"He's here and with me for a reason"

Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi,
Haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu.
Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat. 

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan.

Saat bertemu penolongmu,
Ingat untuk bersyukur padanya.
Karena ialah yang mengubah hidupmu 

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai,
Ingatlah dengan tersenyum untuk berterima kasih.
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih. 

Saat bertemu orang yang pernah kau benci,
Sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh dan kuat. 

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu,
Baik-baiklah, berbincanglah dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini. 

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai, Berkatilah dia.
Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia? 

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu,
Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.
Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu 

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu,
Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan.

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup,
Berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati .
READ MORE - INSPIRASI : KETIKA BERJALAN DENGAN SIPUT

Pergaulan Penentu Cita-cita

Ada yang tahu Mark Victor Hansen? Mungkin hanya beberapa di antara kamu mengingat nama tersebut. OK, sekarang pertanyaannya saya ubah sedikit. Ada yang tahu buku seri "Chicken Soup for the Soul"? Rasanya, buku ini sudah banyak yang membaca atau setidaknya mendengarnya.

rishikajain.com

Ya, Mark Victor Hansen adalah penulis buku seri yang terkenal sedunia tersebut. Kali ini kita akan belajar sesuatu hal dari Hansen dan sahabatnya, Anthony Robbins. Dua sahabat ini sama-sama menjadi motivator bagi orang banyak.

Suatu saat ketika penghasilan Hansen mencapai US $ 1 Juta, ia bertanya pada Robbins, "Penghasilan Anda demikian besar, bagaimana saya bisa mencapainya juga ?"

Saat ditanya, Robbins malah balik bertanya, "Siapa kelompok pemikir utama Anda?"

"Kelompok jutawan," jawab Hansen.

monikatanu.com


“Itulah kekeliruan Anda. Anda harus bergaul dengan kelompok miliarder, pasti mereka akan membuat Anda berpikir pada tingkatan mereka,” jawab Robbins.


Setelah Hansen mendapat jawaban tersebut, tak lama ia pun berhasil memperoleh penghasilan hingga US $ 1 Milyar.

Ayam dan Rajawali

Bagaimana kita belajar dari kisah Hansen dan Robbins? Pergaulan yang kita pilih, pertemanan atau komunitas tertentu akan mendatangkan pengaruh bagi kita di masa depan, baik atau buruk.


Hal ini diteguhkan juga oleh penelitian yang dilakukan Dr. David dari Universitas Havard, yang menyimpulkan seorang teman atau komunitas akan berpengaruh terhadap kesuksesan setelah 25 tahun.

Pada dasarnya manusia memang senang beradaptasi atau mengikuti pola hidup lingkungannya.

Artinya, bila kita bekerja di antara orang-orang yang rajin, berdisiplin tinggi, selalu menjaga mutu dan kualitas, jujur, maka cepat atau lambat kita akan meniru gaya hidup mereka. Namun sebaliknya, bila kita bekerja di lingkungan yang orang-orangnya cenderung malas, telat, tidak disiplin, suka membolos, curang, maka pelan tapi pasti kita akan melakukan hal yang sama.

Senada dengan kesimpulan Dr. David, juga menjadi salah satu poin penting dalam buku "The Secret" (Rhonda Byrne) atau bahkan nasihat Mario Teguh, sang motivator terkenal di negeri ini. 

Untuk mencapai apa yang kita cita-citakan, maka akan lebih mudah tercapai bila kita sering berinteraksi dengan orang-orang yang sejalan dengan tujuan kita. Kalau kamu ingin menjadi pemain musik yang handal, tentu akan lebih cepat tercapai bila kamu bergaul dengan musisi, apalagi dari para senior, bukan?

Tentu saja, Hansen, Robbins, Rhonda, atau Mario Teguh sekali pun tidak berarti hanya memilih orang dari kelas tertentu sebagai teman pergaulan. Berteman dan mengenal orang dari berbagai kalangan pasti berguna untuk memperluas pergaulan. Semakin banyak teman maka semakin mudah hidup kita karena bisa saling tolong-menolong.


instablogsimages.com

Namun memiliki batas agar tak terlalu larut dalam pergaulan yang tak sesuai dengan tujuan kita tentu bisa menjaga langkah kita tetap pada jalur. Jadi, bila kita ingin berhasil, tempatkanlah diri kita pada jalur yang benar. Tetapkanlah diri kita untuk selalu bergaul dengan pribadi-pribadi yang dapat memberi pengaruh positif, dan masa depan yang cemerlang pun tersedia bagi kita.

Kita tidak mungkin bisa terbang seperti rajawali kalau kita hidup di kumpulan ayam.
Pergaulan Menentukan Cita-cita
READ MORE - Pergaulan Penentu Cita-cita

Teknik Terbaik Untuk Menutupi Kesalahan


Teknik Terbaik Untuk Menutupi Kesalahan
Tak seorangpun suka jika kesalahannya diketahui oleh orang lain. Makanya, setiap kali melakukan kesalahan; kita cenderung menutupinya. Orang yang punya uang berani membayar agar orang lain tutup mulut. Orang yang berkuasa sanggup mengancam saksi mata agar tidak buka suara. Di kantor, orang rela melakukan apapun asal jangan sampai ketahuan atasannya. Ditempat lain, orang menimpakan kesalahannya kepada orang lain. Ada begitu banyak cara menutupi kesalahan. Namun kebanyakan dilakukan dengan cara-cara yang tidak tepat. Padahal, ada teknik terbaik untuk menutupi kesalahan. Yaitu teknik yang bisa dilakukan tanpa melanggar norma. Sudahkah Anda mengetahui tekniknya?

Kisah Kabil dan Habil putra Adam menceritakan tentang sejarah bagaimana manusia belajar menutupi kesalahan yang baru saja dilakukannya. Setelah membunuh saudaranya, Kabil kebingungan; bagaimana menyembunyikan kejahatannya. Kemudian datanglah seekor burung gagak yang mengais-ais tanah dengan cakar dan paruhnya, lalu menyembunyikan sesuatu didalamnya. Manusia pun belajar bahwa ternyata, sebuah kesalahan bisa ditutupi rapat-rapat agar tidak ketahuan. Sampai hari ini, pelajaran dari burung gagak itu melekat erat dalam keseharian kita. Sayangnya, seiring berjalannya waktu setiap kesalahan yang berusaha ditutupi itu satu demi satu terungkap. Hal itu menunjukkan bahwa cara kita menutupi kesalahan belum cukup canggih. Maka kita membutuhkan teknik yang lebih baik dari yang sekedar diajarkan oleh sang burung gagak. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar tentang teknik terbaik untuk menutupi kesalahan, saya ajak memulainya dengan menerapkan 5 prinsip Natural Intelligence berikut ini: 

1. Tutupi dengan kemauan melakukan perbaikan. Fahamilah bahwa kesalahan kita adalah indikasi utama bahwa kita harus segera melakukan perbaikan. Ingatlah kembali bahwa tidak ada manusia yang luput dari kesalahan. Jika kita melakukan kesalahan maka itu berarti bahwa kita ini benar manusia. Adapun konsekuensi yang harus kita terima akibat melakukan kesalahan itu, ya terima saja dengan lapang dada. Itu sudah terlanjur terjadi. Dan kita mesti secara jantan menjalani segala konsekuensi. Tetapi, semua yang sudah terjadi dimasa lalu bisa ditutupi dengan apa yang kita lakukan saat ini hingga nanti. Misalnya, kita mengenal orang-orang yang dulunya dikenal kurang baik tapi kok sekarang jadi orang yang sangat baik. Fakta bahwa masa lalunya buruk tidak bisa dihapuskan. Tetapi fakta bahwa saat ini dia menjadi orang yang berperilaku baik, bisa menutupi setiap jejak keburukannya dimasa lalu. Di kantor pun demikian. Jika ada orang yang melakukan kesalahan, namun memiliki kemauan untuk melakukan perbaikan, maka dia berpeluang untuk mendapatkan kesempatan. Beda dengan mereka yang sudah salah, tidak mau ngaku, dan terus menerus melakukan kesalahan yang sama. Baik atasan maupun koleganya tidak menyukai sifat seperti itu. Makanya, tidak heran jika orang seperti itu sering tidak mendapat tempat dimana pun. Maka akuilah jika kita pernah melakukan kesalahan dimasa lalu. Dan tutupilah semua kesalahan masa lalu itu dengan kemauan untuk melakukan perbaikan. 

2. Tutupi dengan peningkatan keterampilan. Di kantor, sering kejadian atasan kesal karena bawahannya melakukan kesalahan. Namun, dengan kemauan untuk melakukan perbaikan; bawahan itu terus belajar untuk meningkatkan keterampilannya sehingga dia tidak lagi melakukan kesalahan yang sama. Apakah atasannya akan marah lagi dan terus mengungkit-ungkit kesalahannya dimasa lalu? Tidak. Atasannya, akan lebih melihat kinerja dan kemampuannya saat ini. Dan dalam catatan performance appraisalnya tidak keberatan untuk menuliskan bahwa orang itu ‘sudah menunjukkan perbaikan dan peningkatan keterampilan yang signifikan’. Saya bisa mengatakan bahwa semua karyawan pernah melakukan kesalahan yang berkaitan dengan kurangnya keterampilan kerja mereka. Saya, Anda, juga mereka. Kita semua pernah melakukan kesalahan, bukan? Tetapi, kemauan untuk terus meningkatkan keterampilan telah membuktikan bahwa kita bisa menutupi kesalahan dimasa lalu sehingga sekarang, kita dikenal sebagai profesional yang terampil. Jika Anda melakukan kesalahan ditempat kerja tutupilah kesalahan itu dengan teknik terbaik yaitu; meningkatkan keterampilan kerja Anda. Insya Allah, beberapa saat kemudian tidak ada lagi orang yang mengungkit-ungkit kesalahan yang pernah Anda lakukan. Mengapa? Karena sekarang, Anda sudah menjadi pribadi yang terampil. 

3. Tutupi dengan kerjasama dan kolaborasi. Banyak kesalahan yang kita lakukan karena lemahnya kerjasama atau keenganan untuk berkolaborasi dengan anggota team lain. Bukan tidak bisa, tapi ada ganjalan dihati kita. Ujung-ujungnya saling menunjuk hidung. Ada pepatah yang patut selalu kita renungkan; ‘berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.’ Segala tugas berat bisa menjadi ringan jika kita melakukannya dengan penuh kekompakan. Dan ketika pekerjaan berat itu berubah menjadi ringan, kita mempunyai peluang untuk menghindari berbuat kesalahan. Bahkan, ada jenis-jenis pekerjaan yang pasti salah jika kita melakukannya sendirian. Misalnya, pekerjaan yang membutuhkan keahlian lain selain keahlian yang kita miliki. Di kantor, banyak sekali jenis pekerjaan seperti itu. Coba Anda perhatikan, apakah pekerjaan Anda terkait dengan pekerjaan orang lain di team atau departemen lain. Saya yakin, Anda punya jenis pekerjaan seperti itu. Anda tidak bisa menyelesaikannya dengan baik tanpa dukungan orang lain. Sebaliknya, orang lain tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik tanpa dukungan Anda. Jika Anda atau dia ngotot untuk melakukannya dengan judgment masing-masing, bisa dipastikan jika akan terjadi kesalahan. Apakah kesalahan hasil kerja, atau pun kesalahan prosedurnya. Maka bekerjasama dan berkolaborasilah dengan kolega-kolega Anda, karena hal itu merupakan salah satu teknik terbaik untuk menutupi kesalahan. 

4. Tutupi dengan kejujuran. Kayaknya agak bertolak belakang ya? Menutupi kesalahan dengan kejujuran. Hmmh, bukankah kalau kita jujur berarti mengakui kesalahan itu? Jika kita jujur kepada diri sendiri, maka kita bisa lebih terdorong untuk berhati-hati. Khususnya atas kesalahan yang berkaitan dengan norma dan moral. Jika Anda tidak pernah korupsi, misalnya. Bukan berarti Anda tidak ingin korupsi, kan? Karena Anda jujur, maka Anda tidak ikutan korupsi. Jika Anda tidak pernah melakukan tindakan maksiat juga demikian. Dorongan untuk melakukannya tetap ada didalam diri kita. Kecuali jika Anda sudah memiliki sifat malaikat yang tidak tergoda oleh nafsu angkara. Selama Anda manusia, Anda tentu pernah dan akan selalu didatangi oleh godaan yang menggiurkan. Tantangannya adalah, apakah nilai-nilai kejujuran itu masih tetap Anda pegang teguh atau tidak. Menjadi orang jujur itu lebih nikmat daripada sebaliknya. Salah satu bentuk kenikmatan itu misalnya; selama hidupnya, orang jujur itu tidak pernah dikejar-kejar oleh perasaan bersalah. Orang jujur juga tidak perlu takut ditangkap polisi. Orang jujur tidak usah khawatir dikejar KPK. Dan orang jujur, bisa menjalani kehidupan pasca pensiunnya dengan hati yang lega. Mari kita berusaha konsisnten untuk menjadi orang jujur. Karena kejujuran kita, bisa menutupi kesalahan. Bahkan sebelum kesalahan itu kita lakukan. 

5. Tutupi dengan cctv pribadi. CCTV pribadi? Forget it! Memangnya ada orang yang mau membeli cctv untuk mengawasi gerak-gerik dirinya sendiri? Ngawur. Sayangnya, saya tidak sedang ngelantur. Saya bersungguh-sungguh saat mengajak Anda untuk menutupi kesalahan kita dengan cctv pribadi. Gratis lho. Tidak perlu Anda keluarkan uang untuk membeli kameranya. Lho, kok bisa? Iya. Disisi kiri dan kanan setiap pribadi, sudah ada cameramen yang merekam setiap gerak-geriknya detik demi detik. Selamat! Anda adalah bintang film utamanya. Dalam drama peradilan manusia – konon katanya – video berisi barang bukti bisa raib entah kemana. Tetapi, tidak demikian dengan pengadilan Tuhan. Nggak bisa lagi kongkalikong, Bung. Soalnya, cameramen kita tidak bisa diajak kompromi. Kamera sebelah kanan teguh dengan semua rekaman video kebaikan kita. Sedangkan kamera sebelah kiri kukuh untuk menjaga keaslian rekaman video perbuatan buruk kita. Dan dipersidangan Tuhan, pemutaran perdana premier film itu akan dilakukan. Orang-orang yang sadar keberadaan cctv pribadi ini lebih berpeluang untuk menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan nista. Percayalah, jika Anda berusaha untuk menutupi aib dosa-dosa Anda dihadapan manusia; maka dihadapan Tuhan, semuanya terlihat secara transparan. Tanpa sekat. Tanpa hijab. Baik dan buruknya kita akan kelihatan. Berbusana dan telanjangnya kita, akan terekam selengkap-lengkapnya. Karena meski berhasil menyembunyikannya dari mata manusia, kita tidak bisa bersembunyi dari Sang Maha Menyaksikan. 

Ada banyak cara untuk menutupi kesalahan. Sebagian besar diantaranya berasal dari teknik primitif yang diajarkan oleh sang burung gagak. Sudah saatnya kita belajar teknik yang lebih baik agar tidak melahirkan kesalahan demi kesalahan berikutnya. Cara terbaik itu diajarkan oleh para Nabi suci yang merujuk kepada firman Tuhan. Meski para Nabi sudah dipanggil keharibaan Ilahi, kita masih bisa menapaki jejak-jejaknya didalam kitab suci yang mereka wariskan. Maka disana, kita bisa menemukan bahwa sebuah kesalahan bisa ditutupi dengan cara; ’segera bertaubat dan memperbaiki diri’, lalu berupaya untuk ’tidak mengulanginya lagi’. Orang-orang yang mampu meniru cara para Nabi itu, Insya Allah akan menutup hidupnya dalam keadaan husnul khatimah. Yaitu, akhir hidup yang disukai Tuhannya.
Teknik Terbaik Untuk Menutupi Kesalahan
Penulis : Dadang Kadarusman
READ MORE - Teknik Terbaik Untuk Menutupi Kesalahan

ARTI 7 HARI DALAM SEMINGGU

Semua orang punya tujuh hari dalam seminggu. Berapa hari yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya? Apa arti hari-hari tersebut untuk kita? Mari kita coba lihat.

Senin adalah singkatan dari “Semangat Nan Indah”. 

Sebagian orang mengharap-harap tibanya hari Senin karena hari itu mereka mendapat uang. Yang telah libur, kembali berjualan sehingga uang masuk lancar lagi. Yang bekerja harian, berarti upah harian akan diterima kembali. 

Sebagian orang tidak suka dengan hari Senin. Yang malas bekerja merasakan beban berat karena Senin berarti mulai bekerja kembali. Yang tadinya bisa santai di rumah, kini harus kembali masuk kantor. Anak sekolah kembali bersekolah, tidak bisa main-main Play Station lagi. Para ibu harus bangun pagi lagi untuk memasak makan pagi anak-anak yang akan berangkat sekolah. Ada yang menunggu-nunggu hari Sabtu lagi yang rasanya masih sangat lamaaaa….. 

Apapun sikap yang kita pilih, tidak akan merubah hari Senin. Senin tetap datang. Senin tetap harus kita lalui entah kita senang atau tidak. Sikap mana yang akan kita pilih? Memulai hari Senin dengan menggerutu atau memulai hari Senin dengan Semangat Nan Indah? 

Selasa adalah singkatan dari “Selalu Luar Biasa” 
Ada orang yang berpendapat bahwa Selasa adalah hari yang biasa saja. tidak ada yang luar biasa. Mengapa begitu? Mengapa kita tidak membuatnya menjadi hari yang luar biasa? Luar biasa atau tidak, bukan tergantung dari nama hari atau pekerjaan kita. Tapi tergantung dari sikap hati kita. Tiap pagi saya bermain skipping (main tali) sebanyak 300 kali. Saya merasakan bedanya, ketika hati sedang malas, ya main tali jadi terasa berat. Tapi bila hati gembira, maka main tali menjadi ringan. Bahkan tanpa terasa bisa sampai 400 kali. Jadi saya selalu main tali sambil bernyanyi dan tersenyum. Hehehe…… …. 

Rabu adalah singkatan dari “Rasakan bahagia dalam kalbu” 
Apakah kita bersyukur hanya kalau kita mendapatkan sesuatu? Kalau sedang senang dan kita bersyukur, itu sih biasa. Tapi bagaimana kalau kita sedang ada masalah? Apakah kita menggerutu dan marah-marah? Apakah kita bisa mensyukuri setiap kejadian dalam hidup kita? Waktu anak saya masih kecil, dia sering menangis di malam hari. Padahal tiap hari saya harus bekerja. Tapi saya bersyukur bisa bangun di malam hari dan memberikan ASI kepada anak saya. Saya senang ketika di malam hari dia terjaga dan memanggil “Mama. Mama”. Malah saya sengaja melarang baby sitter untuk bangun di malam hari dan mengurus anak saya. Saya pikir, toh tidak lama dia begitu. Nanti kalau dia sudah besar, dia tidak akan lagi memanggil “Mama. Mama” ketika terjaga di malam hari. Jadi saya nikmati keadaan itu. Saya syukuri saat-saat tiap malam saya bangun dan menggendong anak saya. Biarlah hati kita selalu dipenuhi rasa syukur. Biarlah kalbu berseri. Hati yang gembira adalah obat yang paling manjur. 

Kamis adalah “Kami Sukses” 
Apakah hari Kamis juga hari biasa? Bagaimana kalau kita membuatnya sebagai hari dimana kita sudah lebih sukses? Rasanya kita perlu mengingat kembali pentingnya “Berpikir Positif”. Bagaimana kalau tiap minggu kita mendapatkan sukses? Bagaimana kalau tiap hari? Apakah mungkin? Tentu saja. Yang perlu dilakukan adalah selalu berpikir positif. Kapan saja, dimana saja, dan siapa saja…… 

Bila seseorang berkata kepada kita, ”Wah, enak ya kerja disana?” Daripada berkata, ”Enak apanya? Biasa saja kok.”, mengapa kita tidak berkata, ”Amin?” Bila seseorang berkata, ”Pasti kamu banyak uang.” Daripada berkata, ”Ga kok. Siapa bilang banyak uang?” Lebih baik kita berkata, ”Amin“. Kalau nanti benar benar banyak uang, siapa yang menikmati? Kita sendiri kan? Asyiikkk…. .. 

Jumat berarti “Juga Amat Hebat” 
Seringkali Jumat menjadi hari yang kurang produktif karena sudah mendekati Sabtu, sehingga pikiran sudah ke hari libur. Mengapa menyia-nyiakan satu hari dalam hidup kita? Bagaimana kalau kita menjadikannya hari Jumat yang Juga Amat Hebat? Bagaimana kalau kita menggunakan hari ini untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang tertunda? Memeriksa surat masuk? Mengevaluasi hari-hari kemarin? Mengatakan hal-hal indah yang belum sempat dikatakan? 

Sabtu berarti “Saatnya Bersatu” 
Hari Sabtu bisa menjadi hari yang produktif atau tidak produktif. Semuanya tergantung diri sendiri. Seorang Pengusaha justeru paling produktif di hari Sabtu karena dia bisa memeriksa semua pekerjaan, memantau hasil kerja karyawan, mencari ide baru, dan puluhan kegiatan lain yang sangat bermanfaat. Bahkan dia membuat hari Sabtu sebagai hari dimana dia mendengarkan semua masalah yang dihadapi ank buahnya. 
Orang tua yang libur dan ingin membina kedekatan dengan anak-anaknya bisa memanfaatkan hari Sabtu untuk bermain bersama, berenang, makan bareng, membersihkan rumah bersama atau jalan-jalan. Daripada hanya duduk dan masing-masing nonton acara tv kesukaannya tanpa adanya komunikasi. Pasangan yang saling mencinta bisa menggunakan hari ini untuk saling mengerti bukan hari untuk bertengkar. Hayoo…… 

Minggu berarti “Mari ingat berkah seminggu” 
Hari Minggu bisa dijadikan hari bermalas-malas atau bisa juga menjadi hari untuk mengevaluasi diri kita. Untuk mengevaluasi sikap kita. Apa yang telah dilakukan dalam seminggu? Apa yangsalah? Apa yang benar? Apa yang dapat kita lakukan lebih baik minggu depan? Apa rencana baru yang perlu dibuat? Bagaimana supaya minggu depan lebih sukses? Bagaimana caranya bekerja lebih baik? Bagaimana caranya agar tidak terlambat masuk kerja? Dan seribu satu kegiatan lain. 
Dengan demikian hari Senin akan kita nantikan dengan semangat karena kita telah punya rencana yang akan diterapkan. Hari Senin menjadi awal minggu depan yang lebih sukses.

Semua baik... Semua baik.... Tidak ada hari yang buruk atau sial hanya tergantung bagaimana kita menyikapi hari yang kita lewati saja.
READ MORE - ARTI 7 HARI DALAM SEMINGGU

PEMIKIRAN ANTARA MISKIN DAN KAYA

suatu keluarga yang sangat sejahtera membawa anaknya bepergian ke suatu negara yang sebagian besar penduduknya hidup dari hasil pertanian, dengan maksud untuk menunjukkan bagaimana kehidupan orang-orang yang miskin.

Mereka menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah pertanian milik keluarga yang terlihat sangat miskin.

Sepulang dari perjalanan tersebut, sang ayah bertanya kepada anaknya,
"Bagaimana perjalanan tadi?"
"Sungguh luar biasa, Pa."
"Kamu lihat kan bagaimana kehidupan mereka yang miskin?" tanya sang ayah.
"Iya, Pa," jawabnya.
"Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan ini?" tanya ayahnya lagi.

Si anak menjawab, "Saya melihat kenyataan bahwa kita mempunyai seekor anjing sedangkan mereka memiliki empat ekor. Kita punya sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke tengah-tengah taman, sedangkan mereka memiliki sungai kecil yang tak terhingga panjangnya. Kita memasang lampu taman yang dibeli dari luar negeri dan mereka memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi taman mereka.
Beranda rumah kita begitu lebar mencapai halaman depan dan milik mereka seluas horison. Kita tinggal dan hidup di tanah yang sempit sedangkan mereka mempunyai tanah sejauh mata memandang. Kita memiliki pelayan yang melayani setiap kebutuhan kita tetapi mereka melayani diri mereka sendiri. Kita membeli makanan yang akan kita makan, tetapi mereka menanam sendiri. Kita mempunyai dinding indah yang melindungi diri kita dan mereka memiliki teman-teman untuk menjaga kehidupan mereka."


Dengan cerita tersebut, sang ayah tidak dapat berkata apa-apa. Kemudian si anak menambahkan, "Terima kasih, Pa, akhirnya aku tahu betapa miskinnya diri kita."
(unknown)
READ MORE - PEMIKIRAN ANTARA MISKIN DAN KAYA

TERIMALAH SESUATU DENGAN APA ADANYA

Baru saja pulang dari medan perang menelepon orangtuanya di rumah. Orangtuanya begitu senang mendengar bahwa anaknya telah kembali. Mereka segera menyuruh pemuda itu untuk pulang ke rumah. pemuda itupun sudah tidak sabar lagi rasanya untuk berkumpul kembali dengan keluarganya setelah berbulan bulan lamanya ia harus berada di negara lain untuk berperang.

Pemuda itu menanyakan pada orangtuanya apakah ia boleh membawa sahabatnya untuk tinggal bersama sama mereka. Orangtuanya setuju saja lagipula mereka masih punya satu kamar extra di rumah, satu orang tentunya tidak akan begitu merepotkan. " tetapi sahabatku itu cacat Ia hanya memiliki satu lengan dan satu kaki saja ". Demikian si pemuda itu memberi penjelasan agar orangtuanya tidak terkejut nantinya.

Mendengar hal itu orangtuanya mengurungkan niatnya. Mereka mencoba memberi penjelasan pada putranya, "Tidakkah sebaiknya kita membawa temanmu itu ke panti perawatan korban perang? Kita akan kerepotan mengurus segala keperluannya nantinya. Sudahlah, sebaiknya kamu segera pulang saja. kami sudah sangat merindukanmu. Besok pagi kami akan segera menjemputmu. Dimana kamu tinggal sekarang?". mendengar jawaban orangtuanya, pemuda itu memberikan hotelnya dan menutup telepon dengan kecewa.


Keesokan harinya orangtua pemuda itu menjemputnya di Hotel dan menemukan kabar bahwa pemuda itu telah bunuh diri dengan cara menjatuhkan dirinya lewat jendela. Setelah melihat mayat putranya,betapa hancur hati mereka mengetahui bahwa ternyata putranya itu hanya memiliki satu Lengan dan satu Kaki.

Seringkali kita lupa bahwa mengasihi adalah menerima diri orang lain SEUTUHNYA tanpa syarat. Mengasihi suami bukanlah hanya pada saat dirinya begitu gagah dan mapan dengan pekerjaan yang menjanjikan. Mengasihi isteri adalah menerima dirinya apa adanya dengan kondisi fisik seperti apapun. Mengasihi anak adalah bisa memuji dan memberinya semangat sekalipun kemampuannya jauh di bawah rata rata anak seumurannya. Mengasihi Orangtua adalah bangga memiliki mereka sekalipun mereka bukan orangtua yang sempurna. MENGASIHI ADALAH MENERIMA ORANG LAIN APA ADANYA.
READ MORE - TERIMALAH SESUATU DENGAN APA ADANYA

Liu Wei, pemenang China’s Got Talent

Liu Wei, Pianis Tanpa Lengan di China’s Got Talent

Sempat berjalan-jalan di forum ads-id, saya menemukan sebuah thread lumayan lama yaitu tentang Seorang pria muda yang mengundang decak kagum ribuan orang lewat permainan pianonya yang menakjubkan. Dengan sangat mahir, dia memainkan tuts-tuts piano dengan… kedua jempol kakinya!. Di artikel ini menurut saya sangat inspiratif dan bisa memotivasi sahabat semua yang memiliki kelebihan dalam hal fisik untuk tidak lah berputus asa dan selalu bersyukur atas karunia Tuhan yang telah dilimpahkan kepada saya dan sahabat semua. Berikut ini saya cuplik artikelnya.

Pria itu bernama Liu Wei (23 tahun). Meski tidak memiliki lengan, ia bisa tampil memukau di depan ribuan penonton acara “China’s Got Talent” pada 8 Agustus lalu di Shanghai Grand Theatre. Dengan jari-jari kakinya, Liu sukses membawakan karya klasik milik pianis ternama asal Prancis, Richard Clayderman, yakni “Mariage D’amour”.

Usai permainan piano Liu yang luar biasa itu, seluruh juri dan para penonton memberikan standing ovation pada pria cacat tersebut. Dia pun dinyatakan maju ke babak selanjutnya.

Dua Pilihan

Liu kehilangan dua lengannya dalam sebuah insiden saat dirinya berumur 10 tahun. Dalam insiden itu, Liu menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi saat sedang bermain petak-umpet bersama teman-temannya. Ia langsung jatuh pingsan.

Setelah melewati masa kritis 45 hari, Liu sadar kedua lengannya telah hilang; karena harus diamputasi. Ia menangis sedih.

Jangankan mengejar mimpi menjadi musisi profesional dan produser musik ternama, makan saja ia bingung bagaimana caranya!

Orangtua adalah pihak pertama yang menyadarkannya. Mereka bilang, Liu harus segera bangkit dan melanjutkan hidup. Saat itu, mereka bisa membantu semua keperluan Liu. Namun bagaimana nasib Liu jika mereka sudah tiada?

“Kamu enggak berbeda dengan orang lain,” kata ibunya berulang kali. “Kamu hanya menggunakan kakimu sebagai pengganti lengan.” Sang ibu juga mengatakan, ia tidak muluk-muluk mengharapkan Liu menjadi orang sukses. Ia hanya ingin putra tersayangnya itu hidup bahagia dan sehat lahir batin.

Meski “hancur”, pikiran Liu segera terbuka.

“Saya sadar, untuk orang seperti saya, cuma ada dua pilihan. Pertama, melupakan semua impian yang nantinya akan mengakibatkan kematian sia-sia dan cepat. Pilihan lainnya, berjuang tanpa lengan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik,” demikian tutur Liu.

Saat berumur 19 tahun, Liu memutuskan untuk tetap mengejar impiannya menjadi produser dan musisi profesional, serta menjalani kehidupan yang lebih baik. Dia pun diam-diam belajar piano. “Enggak ada teori kalau piano itu harus dimainkan dengan tangan kan,” begitu pikir Liu.

Tapi … “Berat sekali. Capek, lecet, kaku, kram, sudah menjadi biasa,” cerita Liu kepada para juri China’s Got Talent. “Tetapi dalam pandanganku, kalau kamu memang mau atau punya keinginan, ya terima dan lakukan saja (semua perjuangan itu).”

Sayang, guru piano pertamanya menyerah dan berhenti. Alasannya, mustahil bagi seseorang memainkan piano dengan jari-jari kaki. Memang, ada bagian-bagian nada yang tak bisa dimainkan karena Liu tak bisa menekan tuts-tuts tertentu.

Liu pantang menyerah dan akhirnya dia bisa mengembangkan gaya permainan tersendiri dengan jari-jari kakinya. Saat ini, ia ikut “China’s Got Talent” dengan target masuk 3 besar.

“Saya berpendapat, kita tetap harus bermimpi dan berupaya mengejar sukses yang didambakan,” demikian alasan Liu. “Secara pribadi, saya ingin membuat orangtua bangga.”

Kini, Liu mengaku hidup bahagia.

kita bisa setuju dengan opini salah satu juri China’s Got Talent, “Melalui musik indah yang telah dimainkan oleh Liu Wei, kita disadarkan untuk bersyukur dan tidak mengeluh. Sebab, hidup itu indah!”

http://vanmovic.com
READ MORE - Liu Wei, pemenang China’s Got Talent

Pesan Nasehat Orang Terkaya di Dunia Warren Buffet


Berikut ini adalah wawancara yang pernah ia lakukan dengan CNBC.

Dalam wawancara tersebut ditemukan beberapa aspek menarik dari hidupnya :
Ia membeli saham pertamanya pada umur 11 tahun dan ia sekarang menyesal karena tidak memulainya dari masih muda.

Pesan: Anjurkan anak anda untuk berinvestasi [Encourage your children to invest]

Ia membeli sebuah kebun yang kecil pada umur 14 tahun dengan uang tabungan yang didapatinya dari hasil mengirimkan surat kabar.

Pesan: Dorong Anak Anda untuk mulai belajar berbisnis [Encourage your children to start some kind of business]

Ia masih hidup di sebuah rumah dengan 3 kamar berukuran kecil di pusat kota Ohama, yang ia beli setelah ia menikah 50 tahun yang lalu.

Ia berkata bahwa ia mempunyai segala yang ia butuhkan dalam rumah itu.
Meskipun rumah itu tidak ada pagarnya.

Pesan: Jangan membeli apa yang tidak dibutuhkan, dan dorong Anak Anda berbuat yang sama. [Don’t buy more than what you “really need” and encourage your children to do and think the same]

Ia selalu mengemudikan mobilnya seorang diri jika hendak bepergian dan ia tidak mempunyai seorang supir ataupun keamanan pribadi.

Pesan: Jadilah apa adanya. [You are what you are]

Ia tidak pernah bepergian dengan pesawat jet pribadi, walaupun ia memiliki perusahaan pembuat pesawat jet terbesar di dunia.

Pesan: Berhematlah [Always think how you can accomplish things economically]

Berkshire Hathaway, perusahaan miliknya, memiliki 63 anak perusahaan.

Ia hanya menuliskan satu pucuk surat setiap tahunnya kepada para CEO dalam perusahaannya, menyampaikan target yang harus diraih untuk tahun itu.

Ia tidak pernah mengadakan rapat atau menelpon mereka secara reguler.

Pesan: Tugaskan pekerjaan kepada orang yang tepat [Assign the right people to the right jobs]

Ia hanya memberikan 2 peraturan kepada para CEOnya.

Peraturan nomor satu adalah : Jangan pernah sekalipun menghabiskan uang para pemilik saham.
Peraturan nomor dua : Jangan melupakan peraturan nomor satu.

Pesan: Buat Tujuan yang jelas dan yakinkan mereke untuk fokus ke tujuan. [Set goals and make sure people focus on them]

Ia tidak bersosialisasi dengan masyarakat kalangan kelas atas.

Waktu luangnya di rumah ia habiskan dengan menonton televisi sambil makan pop corn.

Pesan: Jangan Pamer, Jadilah diri sendiri & nikmati apa yang kamu lakukan [Don’t try to show off, just be your self and do what you enjoy doing]

Bill Gates, orang terkaya di dunia bertemu dengannya untuk pertama kalinya 5 tahun yang lalu.

Bill Gates pikir ia tidak memiliki keperluan yang sangat penting dengan Warren Buffet, maka ia mengatur pertemuan itu hanya selama 30 menit.

Tetapi ketika ia bertemu dengannya, pertemuan itu berlangsung selama 10 jam dan Bill Gates tertarik untuk belajar banyak dari Warren Buffet.

Warren Buffet tidak pernah membawa handphone dan di meja kerjanya tidak ada komputer.

Berikut ini adalah nasihatnya untuk orang-orang yang masih muda:
Hindarilah kartu kredit dan berinvestasilah untuk diri Anda sendiri dan ingat :

  • Uang tidak menciptakan orang tetapi oranglah yang menciptakan uang.
  • Hiduplah secara sederhana.
  • Jangan lakukan apa yang orang lain katakan, dengarkanlah mereka, namun lakukan apa yang menurut Anda baik.
  • Jangan memaksakan diri untuk memiliki barang-barang bermerk, pakailah apa yang sekiranya nyaman bagi Anda.
  • Jangan memboroskan uang Anda untuk hal-hal yang tidak diperlukan;
  • gunakanlah uang untuk membantu mereka yang kekurangan.
  • Biar bagaimana pun orang lain tetap tidak dapat mengatur hidup Anda sendiri. Andalah yang mengendalikan hidup Anda sepenuhnya.
READ MORE - Pesan Nasehat Orang Terkaya di Dunia Warren Buffet
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...